Selasa, 12 November 2013

Budidaya Jambu Mete


budidaya jambu mete


“teknik cara budidaya jambu mete”

jenis tanaman jambu mete. jenis jambu mete diantaranya berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau.

manfaat tanaman jambu mete. tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya.





 biji mete – kacang mete dapat digoreng sebagai bahan makanan yang bergizi bergizi. bentuk olahan buah mete misalnya menjadi abon jambu mete, sari buah mete, anggur mete, manisan kering, dan beberapa bentuk lainnya. cairan berwarna coklat yang ada di kulit kayu jambu mete yang jika terkena udara akan menjadi hitam, sehingga cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. daun jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah jawa barat. daun yang tua dapat digunakan untuk obat luka bakar.

sentra penanaman jambu mete. budidaya jambu mete banyak di jawa tengah yaitu di daerah jepara, wonogiri, jawa timur : bangkalan, sampang, sumenep, pasuruan, dan ponorogo, dan di yogyakarta : gunung kidul, bantul, dan sleman, bali : karangasem, sulawesi selatan : kepulauan pangkajene, sidenreng, soppeng, wajo, maros, sinjai, bone, dan barru, di sulawesi tenggara : muna, ntb : sumbawa besar, dompu, dan bima.

syarat tumbuh tanaman jambu mete. ada beberapa hal yang terkait dengan syarat tumbuh jambu mete, yaitu:

- iklim yang cocok untuk budidaya jambu mete.
dalam budidaya jambu mete, sangat cocok yang banyak sinar matahari.
tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif di suhu harian rata-rata 27°c.
dalam penyerbukan bunga jambu mete, yang lebih berperan adalah serangga karena serbuk sari jambu mete pekat dan berbau sangat harum. untukangin kurang begitu berperan dalam penyerbukan bunga jambu mete.
curah hujan yang paling cocok untuk budidaya jambu mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah antara 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
budidaya jambu mete tumbuh optimal pada kelembaban nisbi antara 70-80%.

- media tanam jambu mete.
ph yang cocok untuk budidaya jambu mete antara 6,3 – 7,3.
jenis tanah paling cocok budidaya jambu mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir.

- ketinggian tempat yang cocok untuk budidaya jambu mete.

ketinggian tempat yang cocok untuk budidaya jambu mete 1-1.200 m dpl. batas optimum ketinggian tempat hanya sampai 700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis.[syarat tumbuh tanaman jambu mete].

pedoman budidaya jambu mete. hal yang terkait dengan hal ini antara lain meliputi:

- pembibitan jambu mete.

budidaya jambu mete dapat diperbanyak secara generatif melalui biji dan secara vegetatif ( pencangkokan, okulasi, dan penyambungan ). biji yang akan ditanam harus berasal dari pohon induk pilihan. cara penanganan biji mete untuk benih adalah :
biji mete segera dikeluarkan dari buah lalu dicuci bersih, dan kemudian disortir.
biji mete dijemur sampai kadar air antara 8-10%.
buah mete untuk calon bibit dipanen pada pertengahan musim panen.
buah mete tersebut harus sudah matang dan tidak cacat.
lama penyimpanan bibit ± 6 bulan, paling lama 8 bulan, sebelum ditanam, benih (biji mete) harus disemai dahulu.

- pengolahan media tanam jambu mete

a) persiapan. sebelum penanaman, lahan harus dibersihkan dahulu, ph harus 4-6. saat tanam jambu mete adalah awal musim hujan, pengolahan tanah sudah dimulai di musim kemarau.

b) pembukaan lahan. lahan yang akan ditanami sebagai tempat untuk budidaya jambu mete harus terkena sinar matahari.tanah dibajak/dicangkul sebelum musim hujan. batang-batang pohon disingkirkan dan dibakar. jangan lupa dibuatkan parit-parit drainase jika , pembuangan airnya kurang baik.

c) pemupukan. dalam budidaya jambu mete pupuk kandang diberikan sebelum penanaman. sebaiknya disaat tanaman masih kecil, pemupukan dengan pupuk kandang itu diulangi dua kali setahun. caranya dengan menggali lubang sekitar batang, sedikit diluar lingkaran daun. pupuk atau kompos dimasukkan kedalam lubang galian itu. pemupukan berikutnya dilakukan dengan menggali lubang, diluar lubang sebelumnya. pemberian pupuk kandang dan kompos, kecuali dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan fisik tanah.

- teknik penanaman jambu mete.

a) jarak tanam dalam budidaya jambu mete dapat dibuat dengan ukuran 6 x 6 m sehingga jumlah total tanaman yang dibutuhkan adalah 276 batang/ha. untuk efisiensi lahan, dapat diterapkan budidaya polikultur. beberapa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sela, misalnya tanaman palawija, rumput setaria, dan jambu mete.

b) pembuatan lubang tanam. cara membuat lubang tanam:
tanah digali dengan ukuran : 30 x 30 x 30 cm. bila jenis tanahnya sangat liat, ukuran lubang tanam dibuat: 50 x 50 x 50 cm. bila di lubang tanam terdapat lapisan cadas, harus ditembus, agar akar dapat tumbuh sempurna dan terhindar dari genangan air.
saat penggalian lubang, lapisan tanah bagian atas dipisahkan ke arah utara dan selatan serta lapisan bawah ke arah timur dan barat.
lubang tanam dibiarkan terbuka ± 4 minggu. pada waktu penutupan lubang, tanah lapisan bawah dikembalikan ke tempat semula, disusul lapisan atas yang telah bercampur dengan pupuk kandang ± 1 pikul.
di lubang tanam yang telah ditimbun dibuat ajir agar lubang tanam mudah ditemukan kembali.

c) cara penanaman.

penanaman dapat dilakukan 4–6 minggu setelah lubang tanam disiapkan. hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
bibit dilepas dari polybag. tanah yang melekat pada akar dijaga jangan sampai berantakan agar perakaran bibit tidak rusak.
penanaman dilakukan sampai sebatas leher akar atau sama dalamnya seperti sewaktu masih dalam persemaian.
diusahakan akar tunggangnya tetap lurus. letak akar cabang diusahakan tersebar kesegala arah. ujung-ujungnya yang patah sebaiknya dipotong.
tanah disekitar batang dipadatkan dan diratakan agar tidak dapat terdapat rongga-rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan air.
tanaman perlu diberi penyangga dari bambu agar dapat tumbuh tegak.

- pemeliharaan tanaman jambu mete. hal yang terkait dengan pemeliharaan tanaman dalam budidaya jambu mete adalah sebagai berikut:

a) penyiraman. bibit yang baru ditanam memerlukan banyak air. oleh karena itu tanaman perlu disiram pada pagi dan sore hari. penyiraman dilakukan secukupnya dan air siraman jangan sampai menggenangi tanaman.

b) penyulaman. penyulaman dilakukan setalah tanaman berumur 2-3 tahun. apabila tanaman berumur =3 tahun maka pertumbuhan tanaman sulaman umumnya kurang baik atau akan terhambat.

c) penyiangan dan penggemburan. bibit jambu mete mulai berdaun dan bertunas setelah 2-3 bulan ditanam. pembasmian gulma sebaiknya dilakukan sekali dalam 45 hari. tanah yang disiram setiap hari tentu semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. akibatnya, akar tanaman tidak leluasa menyerap unsur hara. untuk itu tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan.

d) pemupukan. dalam budidaya jambu mete, tanaman jambu mete dipupuk dengan pupuk kandang, kompos, atau pupuk buatan. pemberian pupuk kandang/ kompos dilakukan dengan cara menggali parit melingkar, di luar tajuk sebanyak ± 2 blek minyak tanah. pupuk dituangkan ke dalam parit dan ditutup dengan tanah. pemupukan berikutnya dilakukan dengan pupuk buatan.

e) pemangkasan cara pemangkasan tanaman jambu mete dilakukan sebagai berikut:
tunas-tunas samping pada bibit terus-menerus dipangkas sampai tinggi cabang mencapai 1 – 1,5 m dari tanah.
pilih 3 – 5 cabang sehat dan baik posisinya terhadap batang pokok .
pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga. pemangkasan untuk pemeliharaan dilakukan setelah tanaman berbuah.

f) penjarangan.

penjarangan dilakukan bertahap pada saat tajuk tanaman saling menutupi. apabila jarak tanaman 6 x 6 m dan ditanam secara monokultur maka tajuk tanaman diperkirakan sudah bersentuhan pada tahun 6 – 10 tahun. pada saat itu penjarangan mulai dilakukan. [pedoman budidaya jambu mete].

hama penyakit tanaman jambu mete. hama dan penyakit yang menyerang jambu mete antara lain:

- hama tanaman jambu mete
ulat kipat. pada tanaman terlihat kepompong bergelantungan. ulat berwarna hitam bercak-bercak putih, kepala dan ekor warna merah nyala, seluruh tubuhnya ditumbuhi rambut putih. telurnya berwarna putih, oval. fase pupa berlangsung 4 minggu, fase kepompong 3-5 minggu. gejala: daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan; pada serangan yang hebat, daun dapat habis sama sekali, tetapi tanaman tidak mati; tanaman tidak akan menghasilkan buah, dan baru pulih setelah 18 bulan. pengendalian: dengan menyemprotkan insektisida symbush 50 ec atau pumicidin dengan dosis 1,0 – 1,5 ml/liter air.
helopeltis sp. tubuh imago berwarna hitam, kecuali abdomen bagian belakang sebelah bawah berwarna putih. gejala: pada tunas-tunas daun muda, tangkai daun terdapat bercak-bercak hitam tidak merata; daun dan ranting segera mengering dan diikuti dengan gugurnya daun. pengendalian: melalui teknik bercocok tanam, misalnya dengan mengurangi tanaman inang atau tanaman peneduh; dengan insektisida agroline dengan dosis 0,2 % atau thiodan dengan dosis 0,02 %.
ulat penggerek batang. gejala: mula-mula daun berubah warna menjadi kuning; lama-kelamaan daun akan gugur/rontok dan tanaman dapat mati. pengendalian: dengan menangkap ulat penggerek tersebut; dengan mengolesi sekitar permukaan batang/akar dengan larutan bmc 1-2% (20 gram/liter air).
hama penggerek buah dan biji. gejala: buah muda yang diserang hama ini akan berjatuhan dan kering, sedang buah tua isinya belum penuh. pengendalian: belum didapatkan cara yang tepat, sebab larva instar yang jatuh terakhir dan menjadi pupa di tanah, maka hama dapat diberantas secara mekanis atau kimiawi, yaitu dengan menggunakan karbaril 0,15%.

- penyakit tanaman jambu mete.
penyakit layu. penyakit ini muncul bila tempat pembibitan terlalu lembab dan jenuh air. penyebab: jamur phytophthora palmivora, fusarium sp. dan phytium sp. gejala: bila tanaman tiba-tiba menjadi layu. pengendalian: dengan memperbaiki lingkungan pembibitan, seperti memperdalam parit pembuangan air dan mengurangi naungan yang terlalu rapat;
dengan penyemprotan dithane m 45 secara teratur dan terencana.
daun layu dan kering. penyebab: bakteri phytophthora solanacearum. gejala: secara mencolok daun-daun berubah warna dari hijau menjadi kuning lalu gugur; beberapa cabang meranggas dan tanaman akhirnya mati; jaringan kayu pada batang yang terserang di bawah kulit berwarna hitam atau biru tua dan berbau busuk. pengendalian: tanaman yang terserang penyakit ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya supaya penyakit tidak menular ke tanaman lain; pencegahan harus secara terpadu; bibit dan alat-alat pertanian harus bebas dari kontaminasi bakteri dan karantina tanaman dilakukan secara konsekuen.
bunga dan buah busuk
penyebab: colletrichum sp., botryodiplodia sp., pestalotiopsis sp. –> gejala: kulit buah hitam dan busuk.
penyebab: pestalotiopsis sp, colletrichum sp, pestalotiopsis sp., botryodiplodia sp., fusarium sp. –> gejala: permukaan kulit buah & kulit biji, kering kecoklatan & pecah-pecah, bunga & tangkainya busuk.
penyebab : botryodiplodia sp. , fusarium sp., pestalotiopsis sp. — > gejala: kulit biji busuk dan hitam.
pengendalian: perlu dilakukan secara terpadu; untuk memberantas jamur ini beberapa fungisida yang efektif adalah dithane m-45, delsene mx 200, difolan 4f, cobox, dan cuproxy chloride. [hama penyakit jambu mete].

panen jambu mete. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam panen jambu mete antara lain:

- ciri dan umur panen jambu mete.

ciri-ciri buah jambu mete yang sudah tua adalah sebagai berikut:
warna kulit buah kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya.
ukuran buah lebih besar.
tekstur daging lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi.
warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat. tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan november sampai bulan februari tahun berikutnya. agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua.

- cara panen jambu mete. ada dua cara panen yang lazim dilakukan di berbagai sentra jambu mete di dunia, yaitu cara lelesan dan cara selektif.

a) cara lelesan. dilakukan dengan membiarkan buah jambu mete yang telah tua tetap di pohon dan jatuh sendiri atau para petani menggoyang-goyangkan pohon agar buah yang tua berjatuhan.

b) cara selektif. dilakukan secara selektif (buah langsung dipilih dan dipetik dari pohon). apabila buah tidak memungkinkan dipetik secara langsung, pemanenan dapat dibantu dengan galah dan tangga berkaki tiga.

- prakiraan produksi jambu mete.



demikian artikel budidaya jambu mete, semoga bermanfaat. [source : indoopustaka].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar